Serba Serbi E-Toll Card
Polemik pro dan kontra mengenai kartu E-toll atau E-toll card ini semakin hari semakin ramai, pemerintah bakal menerapkan 100 persen non tunai untuk transaksi pembayaran di jalan tol pada akhir Oktober 2017.
Berikut data yang kami rangkum seputar E-toll card
Berikut data yang kami rangkum seputar E-toll card
- BI Tetap Kenakan Biaya Top Up E-Money dengan skema Top up on us adalah pengisian ulang yang dilakukan melalui kanal pembayaran milik penerbit kartu. Pengguna uang elektronik yang melakukan pengisian ulang dengan skema ini untuk nilai sampai Rp200 ribu, tidak akan dikenakan biaya. Sementara itu, untuk nilai di atas Rp200 ribu, dikenakan biaya maksimal Rp750. Selain itu ada juga skema top up off us yaitu pengisian ulang yang dilakukan melalui kanal pembayaran milik penerbit kartu berbeda mitra. Pengguna uang elektronik yang melakukan pengisian ulang dengan skema ini, maka akan dikenakan biaya maksimal sebesar Rp1.500 per pengisian.
- E-Toll Disarankan Memuat Data Kendaraan, karena belajar dari kejadian sebelumnya, Ada pengendara mobil yang meminjam E-toll card orang lain namun dibawa lari oleh peminjamnya. Dengan adanya data kendaraan, jadi yang bisa menggunakannya hanya mobil tersebut.
- Sebaiknya pengecekan e toll card juga harus dipermudah, karena banyak pengguna yang memperhatikan hal ini. Hal ini bisa dengan menyediakan bersamaan dengan mesin ATM.
- Mulai 16 Oktober sampai dengan 31 Oktober 2017, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) bekerja sama dengan perbankan mengratiskan pembelian e-Money atau uang elektronik. Kebijakan itu berlaku di gerbang tol yang menjual e-Money.
Pilihan E-Toll Card yang bisa digunakan:
- E-Toll Card yang merupakan hasil kerja sama Bank Mandiri dan pengelola jalan tol seperti Jasa Marga, Cipta Marga Nusaphala Persada, Marga Mandala Sakti, dan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta. Kartu ini bisa didapatkan di Bank Mandiri dan juga kantor jasa marga atau gerbang tol di Jabodetabek.
- Kartu E-Money atau Indomaret Card hasil kerja sama Bank Mandiri dengan Indomaret. Kartu ini bisa didapatkan di outlet Indomaret di wilayah Jabodetabek
- Kartu BNI Tap Cash, hanya di peruntukkan pembayaran tol di sejumlah ruas di Jabodetabek seperti tol dalam kota, Jakarta-Tangerang, dan JORR dan untuk luar kota di tol Cipali dan Semarang. Kartu ini bisa didapatkan di kantor cabang BNI dan outlet tertentu
- Kartu Brizzi BRI, hanya bisa untuk beberapa gerbang toll saja, namun seiring waktu nanti akan bertambah. Bisa didapatkan di Bank BRI terdekat.
- Kartu Blink BTN juga bisa digunakan untuk membayar transaksi di gerbang E-toll. Kartu ini bisa didapatkan di Bank BTN
Tips Menggunakan E-Toll Card:
- Gunakan E-toll Card Bergambar Unik, agar terhindar dari pemalsuan atau ditukar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan cara modus pinjam e-toll lalu kabur, atau bisa juga dengan menempel sticker pada kartu bisa ditulis nama Anda di sana. Selain itu dengan sticker atau desain unik juga bisa mudah dibedakan dengan kartu lain.
- Gunakan tongtoll agar transaksi lebih mudah pada saat tapping, karena banyak juga yang mengalami kesulitan pada saat tapping e toll card karena kejauhan, kelewatan dan sebagainya.
- Pada saat tapping e-tool card, hindari menggesekkan kartu karena mesin akan lebih cepat bekerja jika ditap dengan posisi stabil. Setelah lampu berwarna hijau, baru palang toll terbuka. dan mesin Circuit Display Panel (CDP), sisa saldo uang elektronik akan muncul.
- Simpan Kartu E money jangan semabrangan, letakkan di tempat yang mudah dijangkau agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada saat mau tapping. Kehilangan kartu misalnya jatuh di atas lantai mobil bisa bikin lama transaksi.
- Ambil selalu struk yang keluar pada saat Anda tapping di mesin e-toll agar bisa mengetahui saldo pada kartu e- toll.
- Cek saldo juga bisa dengan menggunakan smartphone yang sudah memiliki fitur NFC.
- Isilah saldo di tempat yang terpercaya seperti Bank Mandiri, Indomaret, Alfamart, Alfamidi, Lawson, Superindo, Circle-K, 7-Eleven dan Hypermart
Transaksi tetap lama dan macet di gerbang toll
Meskipun sudah ada e-toll namun kemacetan tetap antrian di gerbang toll masih saja terjadi, apa sih penyebabnya?
- Alat atau mesin pembaca kartu e-toll lama dalam merespon pada saat tapiing, lebih dari 3 detik.
- Mesin reader e-toll juga sulit dijangkau, sehingga masyarakat ada yang terpaksa turun dari mobil. Solusinya juga ada yang pakai tongtoll.
- Kartu elektronik sudah bukan jamannya, seharusnya sudah hadir dengan metode perangkat on-board unit (OBU) sehingga gerbang langsung terbuka secara otomatis tanpa di tapping.
Semoga dengan info singkat ini, Sobat lebih tahu seputar E-toll.