3 Fungsi oil pan (bak oli) pada mesin mobil
Oil pan, atau lebih dikenal dengan sebutan bak oli, carter oli atau panci oli, merupakan salah satu bagian dari komponen mesin yang posisinya tepat berada dibagian bawah silinder blok mesin. Ya, oli pan ini dipasangkan dibagian bawah silinder blok dengan menambahkan sebuah gasket (berbentuk cair atau kertas) guna mencegah kebcoran oli mesin.
Oil pan umum terbuat dari bahan plat baja yang tebal atau sebagian adapula yang terbuat dari bahan alumunium. Pada oil pan inilah kerap kita temukan baut penguras oli mesin yang sering kita buka tutup saat melakukan penggantian oli mesin.
Secara garis besar, fungsi oil pan adalah untuk menampung oli mesin yang digunakan untuk melumasi seluruh komponen mesin, namun begitu fungsi oil pan tidak hanya itu saja. Ada 3 fungsi oilpan yang penting yang mungkin perlu kita ketahui sebagai penambah wawasan dalam dunia mesin otomotif mobil ini. Apa saja 3 fungsi oil pan ini? Berikut 3 fungsi oil pan pada mesin mobil
1. Menampung oil mesin
Fungsi oil pan (bak oli) pada mesin mobil yang pertama dan paling pokok adalah sebagai tempat untuk menampung seluruh oli mesin yang digunakan. Ya, oleh karenanya, oil pan ini juga sering disebut sebagai bak penampungan oli mesin atau ada juga yang menyebutnya sebagai panci oli.
Umumnya, oil pan ini memiliki bentuk bertingkat dimana pada bagian yang paling cekung (dalam) akan diletakkan oil strainer (saringan oli) yang terhubung langsung dengan pompa oli mesin. Pada bagian oil pan yang cekung inilah oli mesin sepenuhnya ditampung di oil pan.
Oli mesin yang sudah ditampung oleh oil pan ini nantinya akan disirkulasikan ke seluruh saluran sistem pelumasan mesin melalui saringan oli, pompa oli dan seluruh komponen serta saluran pada sistem pelumasan.
Setelah oli mesin bersirkulasi dan melumasi komponen-komponen di dalam mesin, oli tersebut kemudian akan jatuh kebawah dan ditampung kembali di dalam oil pan untuk kemudian disiapkan untuk dapat disirkulasikan kembali.
2. Tempat saluran pembuangan oli mesin
Fungsi oil pan (bak oli) pada mesin mobil yang kedua adalah sebagai tempat saluran pembuangan oli mesin. Ya, pada oil pan umumnya dipasang baut tap yang berfungsi untuk mengeluarkan oli mesin dari oil pan.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa oli mesin memiliki masa kerja yang pendek (sekitar 5000 sampai 10.000 KM). Memasuki masa kerja tersebut, oli mesin akan mengalami penurunan kualitas sehingga dapat mempengaruhi kinerja dari sistem pelumasan.
Dan untuk mencegah kerusakan komponen didalam mesin seperti contohnya bearing, crankshaft, piston, dan komponen bergesek lainnya, maka penggantian oli mesin wajib dilakukan secara rutin dan teratur.
Oleh karenanya, untuk memudahkan proses penggantian oli mesin ini, maka dipasanglah baut tap oli mesin yang berfungsi sebagai saluran pembuangan. Baut ini bisa dibuka dan dipasang kembali dengan menggunakan sebuah gasket yang perlu diganti setiap melakukan penggantian oli mesin untuk mencegah kebocoran oli.
Baca juga :
3. Menjaga kelancaran sirkulasi oli mesin di berbagai kondisi permukaan jalan
Fungsi oil pan (bak oli) pada mesin mobil yang terakhir adalah untuk menjaga kelancaran sirkulasi oli mesin di berbagai kondisi permukaan jalan. Ya, permukaan jalan yang dilalui mobil tidak selamanya rata dan lurus.
Ada kalanya jalan yang dilalui mobil ini harus menanjak, menurun, miring kanan kiri atau memiliki sudut kemiringan jalan yang cukup ekstrim sehingga dapat mempengaruhi posisi dan permukaan oli mesin di dalam oil pan
Oleh karena oli mesin bersifat cair yang akan selalu mengalir ke arah tempat yang lebih rendah, maka di dalam oil pan umum di tambahkan sekat-sekat yang berfungsi untuk mencegah oli mesin ke tempat yang lebih rendah tersebut.
Dengan begitu, maka kelancaran sirkulasi oli mesin diberbagai kondisi permukaan jalan tetap bisa dipertahankan dan mesin tidak mengalami kekurangan pelumasan akibat berada dijalan tanjakan atau jalan yang posisinya membuat mobil menjadi miring.
Demikianlah artikel tentang fungsi oil pan (bak oli) pada mesin mobil ini bisa ombro sampaikan, semoga bisa bermanfaat.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif
[ad_2]
Source link